REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM
A. Tujuan
Menentukan reaksi eksoterm dan endoterm
B. Dasar teori
Reaksi eksoterm
Dalam reaksi eksoterm, entalpi zat yang beraksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi. Oleh karena itu, terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga suhu lingkungan menjadi lebih besar dari suhu sistem. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa kalor di lepaskan ke lingkungan.
Reaksi endoterm
Dalam reaksi endoterm entalpi zat yang bereaksi lebih kecil daripada entalpi zat hasil reaksi. Oleh karena itu, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhu sistem lebih besar dari suhu lingkungan
C. Alat dan bahan yang digunakan
Alat :
Gelas beker
Termometer batang
Spatula
Pengaduk
Bahan :
Aquades (H2O)
Batu kapur (CaO)
Urea (CO(NH2)2)
Natrium hidroksida (NaOH)
NH4Cl
Ba(OH)2
D. Cara kerja
Urea dan kapur dengan air
1. Memasukkan 50 ml air (aquades) ke dalam gelas beker
2. Mengukur suhu aquades dengan teliti menggunakan termometer, lalu hasilnya dicatat
3. Memasukkan batu kapur kedalam aquades, kemudian diaduk perlahan menggunakan pengaduk hingga batu kapur larut sempurna dan diperoleh suhu optimal
4. Mengukur suhu larutan kapur dengan teliti menggunakan termometer yang sama, kemudian mencatat hasilnya
5. Mengulangi langkah kerja nomer 1-4, tetapi batu kapur diganti dengan urea
6. Membandingkan suhu air dengan suhu larutan yang terbentuk
NH4Cl dengan NaOH dan Ba(OH)2
1. Mengambil 40 ml NH4Cl lalu dituang ke dalam gelas beker
2. Mengukur suhu NH4Cl menggunakan termometer, lalu mencatat hasilnya.
3. Memasukkan kira-kira 1 gram NaOH ke dalam NH4Cl. Mengaduk perlahan hingga terlarut sempurna
4. Mengukur suhu larutan tersebut menggunakan termometer yang sama, kemudian mencatat hasilnya.
5. Mengulangi langkah kerja nomer 1-4 tetapi NaOH diganti dengan Ba(OH)2
6. Membandingkan suhu NH4Cl dengan suhu larutan yang terbentuk
E. Data hasil pengamatan
Suhu air = 31 oC
Suhu air + CaO = 32 oC
Suhu air + urea = 29 oC
Suhu NH4Cl = 29 oC
Suhu NH4Cl + NaOh = 35 oC
Suhu NH4Cl + Ba(OH)2 = 24 oC
F. Pembahasan /reaksi/hitungan
C. Alat dan bahan yang digunakan
Alat :
Gelas beker
Termometer batang
Spatula
Pengaduk
Bahan :
Aquades (H2O)
Urea (CO(NH2)2)
Natrium hidroksida (NaOH)
NH4Cl
Ba(OH)2
D. Cara kerja
Urea dan kapur dengan air
1. Memasukkan 50 ml air (aquades) ke dalam gelas beker
2. Mengukur suhu aquades dengan teliti menggunakan termometer, lalu hasilnya dicatat
3. Memasukkan batu kapur kedalam aquades, kemudian diaduk perlahan menggunakan pengaduk hingga batu kapur larut sempurna dan diperoleh suhu optimal
4. Mengukur suhu larutan kapur dengan teliti menggunakan termometer yang sama, kemudian mencatat hasilnya
5. Mengulangi langkah kerja nomer 1-4, tetapi batu kapur diganti dengan urea
6. Membandingkan suhu air dengan suhu larutan yang terbentuk
NH4Cl dengan NaOH dan Ba(OH)2
1. Mengambil 40 ml NH4Cl lalu dituang ke dalam gelas beker
2. Mengukur suhu NH4Cl menggunakan termometer, lalu mencatat hasilnya.
3. Memasukkan kira-kira 1 gram NaOH ke dalam NH4Cl. Mengaduk perlahan hingga terlarut sempurna
4. Mengukur suhu larutan tersebut menggunakan termometer yang sama, kemudian mencatat hasilnya.
5. Mengulangi langkah kerja nomer 1-4 tetapi NaOH diganti dengan Ba(OH)2
6. Membandingkan suhu NH4Cl dengan suhu larutan yang terbentuk
E. Data hasil pengamatan
Suhu air = 31 oC
Suhu air + CaO = 32 oC
Suhu air + urea = 29 oC
Suhu NH4Cl = 29 oC
Suhu NH4Cl + NaOh = 35 oC
Suhu NH4Cl + Ba(OH)2 = 24 oC
F. Pembahasan /reaksi/hitungan