Halaman

Senin, 20 Agustus 2018

Praktikum biologi - Kebutuhan oksigen pada hewan dan tumbuhan

KEBUTUHAN OKSIGEN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN
A. Tujuan
  • Mengetahui udara pernapasan pada hewan dan tumbuhan
B. Waktu
  • Jum’at, 22 Januari 2016
C. Praktikan
  • Lisnawati - XII MIA 1/23
D. Landasan teori
Pernapasan atau respirasi adalah proses menghirup dan menghembuskan udara. Namun dalam fisiologi, pernafasan meliputi 2 proses yaitu proses pernapasan eksternal dan pernapasan internal. Pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen dengan karbondioksida antara tubuh dengan lingkungan eksternal. Sementara itu, pernapasan internal adalah proses-proses metabolisme penggunaan oksigen serta pembentukan karbondioksida dan air yang terjadi pada mitokondria di dalam sel (intrasel). Oksigen berguna untuk memproduksi energi. Pernapasan pada makhluk hidup terjadi proses menghirup dan mengeluarkan. Pengambilan udara atau proses menghirup disebut inspirasi sedangkan pengeluaran udara (karbondioksida) dari dalam tubuh disebut ekspirasi. Pada serangga, udara akan masuk melalui spirakel lalu melewati trakea dan trakeola. Setelah melewati trakeola, karbondioksida akan dikeluarkan ke lingkungan melalui trakea. Sementara itu pada tumbuhan udara akan masuk melalui stomata atau lentisel. Kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/gram/menit, yaitu banyaknya oksigen yang digunakan oleh suatu organisme percobaan setiap 1 gram, setiap 1 menit. Adapun alat untuk mengukur kecepatan bernapas yaitu respirometer. Respirometer terdiri atas dua bagian yang dapat dipisahkan yaitu tabung specimen dari kaca dan pipa kapiler berskala yang dikalibrasi teliti hingga 0,01 ml yang salah satu ujungnya sesuai untuk menutup tabung spesimen. Untuk lebih erat dan tidak mengalami kebocoran, maka ditutup dengan plastisin atau sabun colek. Untuk menentukan udara yang dihirup dapat menggunakan KOH sebagai pengikat karbondioksida (sisa/pengeluaran ekspirasi) menjadi KaCO3 dan H2O serta menggunakan eosin untuk menghambat udara masuk ke dalam tabung. Agar sifat kaustik KOH tidak berefek pada makhluk hidup yang ada di dalam tabung, biasanya dibatasi dengan kapas/tissue.

E. Alat dan bahan
  • Respirometer
  • Neraca
  • Pipet tetes
  • Kristal KOH
  • Plastisin
  • Kapas
  • Eosin
  • Jangkrik
  • Bunga
  • Stopwatch
F. Cara kerja
  1. Timbang berat tubuh jangkrik
  2. Masukkan jangkrik ke dalam tabung respirometer
  3. Masukkan kapas sehingga menutupi permukaan tabung (serangga berada di dasar) letaknya di tengah
  4. Masukkan KOH di atas kapas, pastikan tidak tercampur dengan jangkrik, batasi dengan kapas
  5. Tutup tabung respirometer dengan pipa kapiler respirometer hingga rapat
  6. Balutkan plastisin pada persambungan antara tabung dan pipa respirometer untuk mencegah kebocoran udara dalam kapiler
  7. Teteskan eosin pada ujung pipa , sampai pada skala 0,0 ml. Siapkan timer
  8. Amati pergerakan eosin dalam pipa setiap satu menit selama 5 menit
  9. Catat pergeseran eosin setiap satu menit
  10. Ulangi langkah no 1-9 pada bunga yang baru dipetik

G. Hasil kegiatan
No
Jenis organisme
Berat (gram)
Pergeseran eosin (ml)
Rata - rata
keterangan
1
2
3
4
5
1
Jangkrik
0,4
0, 29
0,30
0,19
-
-
0,26
0,26/0,4/mnt
2
Bunga
0,7
0,09
0,04
0,21
-
-
0,11
0,11/0,7/mnt

H. Pembahasan
Praktikum respirasi ini menggunakan jangkrik dan bunga yang dimasukkan ke dalam respirometer. Bersama serangga dimasukkan juga kristal KOH yang berfungsi mengikat CO2 namun dipisahkan oleh kapas agar serangga tidak berkontak langsung dengan kristal KOH. Lalu pada ujung pipa kapiler diberi eosin untuk memisahkan udara yang ada di dalam tabung dan diluar tabung. Saat serangga bernapas, maka volume udara dalam respirometer berkurang, sehingga menyebabkan eosin bergerak mendekati tabung, hal ini terjadi karena CO2 telah diikat oleh kristal KOH. Saat eosin bergerak maka itu menunjukkan udara yang digunakan untuk respirasi serangga di dalam tabung. Hal tersebut juga terjadi pada bunga. Maka setelah mengumpulkan data pergerakan eosin tiap menit, maka didapat rata-rata pergerakan 0,26 pada serangga dan rata-rata 0,11 pada bunga. Sementara itu berat serangga adalah 0,4 gram dan berat bunga adalah 0,7 gram. Jadi kebutuhan O2 pada jangkrik yaitu 0,26/0,4/menit, sementara kebutuhan O2 pada bunga (tumbuhan) yaitu 0,11/0,7/menit.

I. Kesimpulan
Dari pengamatan pergeraksn eosin di kapiler respirometer didapat kesimpulan bahwa udara yang dibutuhkan tiap organisme itu berbeda. Semakin besar organisme maka semakin banyak udara yang dibutuhkannya. Semakin kecil organisme, maka semakin kecil udara yang dibutuhkannya kristal NaOH berperan sebagai pengikat karbondioksida, sementara eosin sebagai indicator oksigen yang dihirup.

0 komentar:

Posting Komentar