TEKS
ULASAN FILM BRAVEHEART
Film Braveheart yang dirilis tahun1995 ini merupakan film kolosal yang
disutradarai oleh Mel Gibson yang juga membintangi film tersebut. Dalam film
ini Gibson memerankan orang skotlandia legendaris yaitu William
Wallace.
Film
ini mengisahkan tentang William Wallace seorang pahlawan Scottish yang memimpin
perlawanan pembebasan Skotland dari kekuasaan Inggris. Ketika William masih
kecil ia harus kehilangan seluruh keluarganya ditangan Inggris, karena Ayah
William adalah salah satu pemimpin yang ikut melakukan perlawanan terhadap
Inggris pada masa itu. Akhirnya William kecil diasuh oleh pamannya yang
tiba-tiba muncul dihari pemakaman Ayahnya. Waktu terus berlalu dan William pun
tumbuh dewasa sampai suatu saat ia jatuh cinta dan menikah.
Film
ini mengambil latar tempat yang masih alami, terlihat segar suasananya.
Rumputan hijau dan pepohonan rindang serta rumah-rumah penduduk yang terbuat
dari jerami membawa penonton kembali ke zaman yang telah silam. Zaman dimana
kehidupan masih sederhana. Penduduknya pun terlihat sangat menyatu dan
kekeluargaan. Hubungan mereka satu sama begitu identik dengan kehidupan
suku-suku yang menjalani hidup secara berkelompok. Gotong royong dan kerja sama
juga sangat jelas terlihat. Kondisi masyarakat lampau benar-benar dihidupkan
kembali dalam film ini. Selain itu terdapat pula adegan pertandingan-pertandingan
melempar batu yang menjadi acara hiburan bagi mereka, semacam hiburan rakyat di
zaman dahulu.
William
wallace sendiri diperankan dengan sangat baik. Pemerannya mampu menjiwai
karakter Wallace yang pemberani, berjiwa ksatria, dan gagah. Sosok Murron yang
nantinya menjadi istri Wallace diperankan dengan anggun dan penuh pesona.
Keduanya membawa penonton larut dalam kisah cinta mereka. Suka dan duka mereka
benar –benar diperlihatkan lewat gerak tubuh dan raut wajah mereka. Selain itu
penggunaan kuda sebagai tunggangan menambah nuansa lampau semakin hidup. Hal
ini juga disertai oleh kostum yang sangat sederhana, berwarna kecoklatan dan
terlihat kusam. Tatatan rambut para penduduk yang dibuat sedemikian rupa
benar-benar menggambarkan kehidupan lampau.
Raja
Skotlandia meninggal tanpa seorang penerus tahta. Raja Inggris, Edward I
dikenal dengan nama Longshanks mengambil alih kekuasaan Skotlandia. Sejak saat
itu rakyat Skotlandia hidup di bawah jajahan Longshanks. Longshanks sengaja
membagi beberapa wilayah kepada beberapa bangsawan Skotlandia agar mereka tunduk
padanya. Selain itu, Longshanks juga memberikan hak istimewa untuk para pejabat
setempat yaitu Primae Noctis, dimana mereka dapat membawa pergi mempelai wanita
Skotlandia di hari pernikahan mereka untuk menghabiskan malam pertama bersama
mempelai wanita. Longshanks juga tidak segan membunuh rakyat yang ingin
menentangnya.
Dalam
film ini kita melihat peraturan Prima Noctis yang diberlakukan pada zaman itu
–benar membuat rakyat Skotlandia menderita. Terlihat adegan dimana terdapat
sebuah pesta pernikahan yang begitu meriah dengan tarian penduduk, kemudian
suasana berubah seketika para prajurit datang untuk mengambil mempelai wanita.
Susana menyedihkan dan romantis berhasil dibangun sedemikan rupa sehingga
penonton ikut terbawa perasaannya. Perpisahan kedua mempelai diperankan dengan
penuh dramatis.
Dalam
acara pernikahan ditampilkan tarian Skotlandia dengan hentakan kaki yang
mengikuti alunan musik dari alat musik tradisional yang mempu membawa penonton
ikut merasakan suasana di Skotlandia
Setelah
dewasa, wallace menikahi Murron. Karena saat itu berlaku hukum Prima Noctis,
maka pernikahan Wallace dan Murron berjalan secara diam-diam, tidak ada
seorangpun yang mengetahui termasuk ayah dan ibu Murron sendiri. Sayang seorang
pengawal mencurigai hubungan Wallace dan Murron. Murron akhirnya tewas dibunuh
pejabat setempat. Wallace sangat marah dan sejak saat itu ia memutuskan untuk
melawan Inggris.
Kematian Murrron ini semakin menambah
ketegangan, karena beberapa adegan sebelum Murron dibunuh juga membuat penonton
ikut kesal terhadap perlakuan sewenang-wenang para bangsawan. Seperti adegan
saat Murron akan diperkosa atau adegan saat Murron berkuda lalu dipukul dengan
tongkat hingga jatuh juga adegan saat Wallace berkelahi. Kekacauan saat
peristiwa tersebut benar-benar digambarkan dengan sangat baik begitu dramatis.
Pengambilan
gambar dalam film tersebut sangat baik. Film ini betul-betul memperlihatkan
panorama yang indah dalam setiap adegan, terutama saat sinar matahari mulai
terbit atau tenggelam. Panorama yang indah makin menghidupkan suasana yang
asri. Pengambilan gambar dengan teknik bloking juga dilakukan dalam film ini.
Sehingga kesan romantisme dan dramatisme terbangun.
Film
ini lebih mengarah kepada kehidupan sesungguhnya di masa lampau daripada
sekedar film tentang kerajaan seperti di negeri dongeng. Meskipun begitu latar
film ini mirip dengan film-film cinta di negeri dongeng.
0 komentar:
Posting Komentar