MENGAMATI STRUKTUR BIJI
A. Tujuan
- Mengetahui bagaimana embrio di dalam biji mengalami awal pertumbuhan jika berada di lingkungan yang sesuai.
B. Waktu
- Jum’at, 22 Juli 2016
C. Praktikan
- Lisnawati - XII MIA 1/23
D. Landasan teori
- Biji yang terdapat dalam buah yang sudah masak, secara fisik terasa keras jika dipegang karena sudah mengalami dehidrasi menjelang pematangannya. Di dalam biji terdapat embrio yang dikelilingi kotiledon yang membesar karena endosperma. Embrio dan endosperma. Embrio dan endosperma dibungkus oleh selaput biji yang terbentuk dari insegumen bakal biji. Biji tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu monokotil dan dikotil. Biji monokotil adalah biji berkeping satu, sedangkan biji dikotil adalah biji berkeping dua. Biji monokotil hanya memiliki satu kotiledon. Famili rumput-rumputan memiliki kotiledon khusus berupa lapisan tipis berbentuk perisai yang disebut skutelium. Kotiledon pada biji dikotil berjumlah satu pasang. Kotiledon berguna untuk menyerap zat makanan dari endosperma yang kemudian dipindahkan ke embrio ketika biji berkecambah. Embrio berupa kuncup embrionik yang memanjang melekat pada kotiledon. Kuncup embrionik memiliki bagian plumula, epikotil, hipokotil, dan radikula.
Struktur biji dikotil
Struktur biji monokotil
E. Alat dan bahan
- Cawan petri
- Silet
- Kaca pembesar
- Biji (jagung, kacang tanah, pare kacang hijau)
F. Cara kerja
- Menyiapkan alat dan bahan
- Membelah biji jagung
- Mengamati biji yang sudah dibelah menggunakan kaca pembesar
- Menggambar struktur biji dan melengkapi bagian-bagian biji.
- Melakukan cara yang sama untuk biji lainnya.
G. Hasil pengamatan
1. Kacang tanah
2. Biji pare
3. Biji jagung
H. Pembahasan
Perbedaan struktur biji pada tanaman monokotil dan dikotil adalah pada
tanaman dikotil, plumula dan kotiledon tumbuh membesar dan membesar hingga
muncul ke permukaan tanah. Sedangkan pada tumbuhan monokotil, plumula terlebih
dulu menembus koleoptil sebelum melanjutkan pertumbuhannya. Sehingga saat
perkecambahan, pada biji dikotil, kotiledon akan terangkat ke atas permukaan
tanah. Sedangkan pada monokotil, kotiledon tetap tinggal di dalam tanah. Kacang
tanah merupakan jenis biji dikotil. Ketika kacang tanah dipotong membujur akan
nampak plumula, kotiledon, dan radikula. Biji kacang tanah memiliki kulit tipis
berwarna jingga. Bagian-bagian pada kacang tanah dan fungsinya yaitu :
- Radikula = calon akar
- Plumula = calaon daun (pucuk)
- Kotiledon = tempat cadangan makanan saat perkecambahan
- Kulit biji = melindungi biji dari kerusakan mekanik, serangan penyakit, dan kekeringan.
Biji kacang tanah dapat dipisah menjadi 2, hal tersebut menunjukkan
kacang tanah adalah dikotil. Namun tidak semua biji dikotil dapat dipisah
menjadi 2. Biji jagung tidak dapat dipisah karena jagung merupakan biji
monokotil. Bagian-bagian dari biji jagung yaitu :
- Radikula = calon akar
- Plumula = calon daun/pucuk
- Skutelium = cadangan makanan saat perkecambahan
- Endosperma = cadangan makanan
- Kulit biji = melindungi biji dari kerusakan mekanis, serangan penyakit dan kekeringan
Pada biji jagung, kulit biji tebal dan berwarna oranye, pare merupakan
jenis biji dikotil yang memiliki biji seperti kacang tanah, begitupun dengan
kacang hijau.
I. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan :
- Biji yang tergolong monokotil yaitu jagung. Biji yang tergolong dikotil yaitu kacang tanah, kacang hijau, dan pare
- Struktur biji dari monokotil yaitu radikula, plumula, skutelium, endosperma dan kulit biji. Struktur biji dikotil yaitu radikula, plumula, kotiledon, kulit biji.
- Kotiledon, skutelium, dan endosperma berfungsi sebagai cadangan makanan, plumula berfungsi sebagai calon daun/pucuk, sedangkan, radikula berfungsi sebagai calon akar.
0 komentar:
Posting Komentar