LAPORAN
HASIL PENGAMATAN
“OSMOSIS PADA SEL”
A. Tujuan
- Mengetahui peristiwa osmosis pada sel
B. Waktu
- Rabu, 19 Agustus 2015
C. Dasar teori
Osmosis merupakan
pergerakan molekul air melalui membrane semi permeable dari larutan hipotonis
menuju larutan hipertonis sehingga perbandingan konsentrasi zat terlarut kedua
larutan seimbang (isotonik). Faktor yang mempengaruhi
osmosis :
- Ukuran molekul yang meresap : molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang membran akan meresap dengan lebih mudah
- Kelarutan lipid : molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat daripada moleku yang kelarutannya rendah, seperti lipid
- Luas permukaan membrane : kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan membran yang disediakan untuk resapan lebih besar.
- Ketebalan membran : kadar resapan melalui suatu membran yang tipis adalah lebih cepat
- Suhu : kadar resapan akan menjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah
D. Alat dan bahan
- Daun rhoeo
- Kentang
- Larutan garam 0%, 5% dan 10%
- Pisau
- Neraca
- Cawan
E. Cara kerja
1. Untuk kentang
- Kuliti kentang dengan pisau/cutter
- Potong bentuk segiempat 2,5 cm x 2,5 cm sebanyak 4 buah
- Buat lubang pada bagian tengah kentang menjadi seperti sumur
- Timbang beratnya dengan neraca
- Siapkan larutan garam 0%, 5%, dan 10%
- Siapkan dua cawan berisi larutan garam 5% dan 10%, serta dua cawan berisi larutan garam 0%
- Mengisi lubang kentang dengan larutan garam 5% dan 10% serta dua lubang kentang lainnya diisi dengan larutan garam 0% atau air biasa
- Masukkan kentang dengan larutan garam 5% ke cawan dengan larutan garam 0%, kemudian kentang dengan larutan garam 0% ke cawan dengan larutan garam 5%, begitu juga pada larutan garam 10%
- Tunggu 30 menit, amati perubahannya, catat datanya
2. Untuk daun rhoeo
- Sayat epidermis bawah daun, amati dengan mikroskop
- Tetesi antara kaca benda dengan kaca penutup larutan garam 5%
- Tetesi antara kaca benda dengan kaca penutup dengan air biasa / garam 0% kembali
- Ulangi dengan perlakuan garam 10%
F. Hasil pengamatan
G. Pembahasan
a. Kentang
Kentang
|
Tinggi air pada
kentang
|
Berat
|
Tinggi air dlm
cawan
|
Tekstur
|
|||
Awal
|
Akhir
|
Awal
|
Akhir
|
Awal
|
Akhir
|
||
i
|
2 cm
|
2,2 cm
|
50 gr
|
52 gr
|
2 cm
|
1,8 cm
|
Agak lembek
|
ii
|
2 cm
|
1,7 cm
|
50 gr
|
48 gr
|
2 cm
|
2,3 cm
|
Lembek
|
iii
|
2 cm
|
2,3 cm
|
50 gr
|
53 gr
|
2 cm
|
1,7 cm
|
Keras
|
iv
|
2 cm
|
1,6 cm
|
50 gr
|
47 gr
|
2 cm
|
2,4 cm
|
Lembek sekali
|
b. Daun rhoeo
- Warnanya ungu memenuhi ruang-ruang sel
- Warnanya ungu memenuhi ruang-ruang sel, rapat dan jelas
- Warna ungu pada ruang sel, menjadi tidak rapat, warnanya menyebar ke luar ruang
- Warna ungu menjadi tidak rapat pada ruang sel, menyebar, tidak teratur
- Warna ungunya semakin menyebar dan menjadi samar-samar
- Warna ungunya menyebar dan jadi samar-samar warnanya
H. Kesimpulan
- Larutan yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi akan naik. Hal ini berarti bahwa pada osmosis terjadi dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi.
- Ketika larutan hipotonis maka molekul air akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel
- Plasmolisis yang terjadi pada daun Rhoeo paling tinggi terjadi pada larutan garam 10%
- Semakin tinggi konsentrasi garam dalam suatu larutan, maka semakin cepat atau tinggi daun rhoeo terplasmolisis
- Daun rhoeo yang ditetesi larutan garam 10% terlihat lebih banyak sel yang mengalami plasmolysis
Hal ini terbukti
dengan lebih banyaknya sel-sel yang berwarna putih, maka semakin tinggi kadar
garam dalam larutan yang diteteskan pada daun, maka semakin tinggi pula sel-sel
yang terplasmolisis.
0 komentar:
Posting Komentar