PENGARUH AUKSIN PADA PERTUMBUHAN AKAR TANAMAN
A. Tujuan
- Untuk mempelajari pengaruh aplikasi auksin terhadap pertumbuhan akar tanaman
B. Landasan teori
- Auksin merupakan senyawa zat yang digunakan sebagai perangsang dalam pertumbuhan dan perkembangan akar dimana zat ini secara langsung/tidak mempengaruhi pemanjangan akar dan ini semua dapat dilakukan dengan beberapa cara dan metode yang dapat dilakukan
- Auksin sintetik diperlukan karena jaringan dipisahkan dari sumber auksin alami. Perangsang pertumbuhan sintetik dalam campuran yang tepat, merangsang halus, diferensiasi organ dan morfogenesis seluruh tanaman dari satu sel parenkima. Pengatur pertumbuhan tanaman dibagi menjadi lima kelas yaitu auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat dan etilen
- W.Weat (1928) berhasil menemukan adanya zat yang dihasilkan oleh ujung tumbuhan dan yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan, yaitu auksin. Auksin adalah salah satu bentuk hormon yang paling banyak diteliti. Terutama berpengaruh terhadap pertumbuhan dengan merangsang pembesaran sel. Dalam hal ini auksin bekerja sama dengan hormon-hormon lain.
- Selain faktor lingkungan, tumbuh juga dipengaruhi bahan kimia yang ada didalamnya yaitu hormone. Dengan bantuan hormone, sel-sel tumbuhan dapat diubah dari unit yang bebas menjadi bagian yang saling berkaitan dalam satu kesatuan organisme (Lakitan,1993)
C. Rumusan masalah
- Apakah pengaruh penggunaan asam indol asetat (IAA) terhadap pertumbuhan akar stek batang tanaman tradescanti ?
D. Hipotesis
- IAA berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan akar stek batang. Jika konsentrasi IAA tinggi akan menghambat pertumbuhan akar. Namun apabila aplikasi IAA dalam konsentrasi tepat, hal itu akan mempercepat pertumbuhan akar.
E. Variabel
- Variabel control = tanaman tradescanti, tanah, air, dan perlakuan lain selama pemberian hormone auksin
- Variabel bebas = konsentrasi hormone auksin
- Variable terikat = hasil pertumbuhan akar tanaman tradescanti
F. Alat dan bahan
- Wadah
- Larutan auksin 100 mg
- Potongan cabang tanaman tradescanti
- Air
G. Langkah kerja
- Membuat pengenceran auksin sebesar 0,1;1,0;10 dan 100g/ml
- Memasukkan ujung potongan cabang di dalam larutan yang telah dibuat dan masukkan 1 ke dalam air suling.
- Menunggu selama 1-2 jam. Sementara menunggu, disisapkan larutan hara dan dimasukkan ke dalam boto-botol yang tersedia
- Setelah 2 jam, potongan-potongan cabang dipindahkan ke dalam botol yang berisi larutan hara dan ditaruh di tempat terang
- Pertumbuhan akar diamati setelah 1 minggu, sementara itu larutan haranya ditambah dengan air suling bila selama pengamatan jumlahnya berkurang.
H. Tabel hasil pengamatan
Hari
|
Kontrol
|
Auksin 0,1
|
Auksin 1,0
|
Auksin 10
|
Auksin 100
|
3
|
8 cm
|
9 cm
|
10 cm
|
9 cm
|
22 cm
|
4
|
8 cm
|
8 cm
|
10 cm
|
14 cm
|
23 cm
|
5
|
7 cm
|
10 cm
|
13 cm
|
9 cm
|
17 cm
|
6
|
6 cm
|
6 cm
|
15 cm
|
9 cm
|
-
|
7
|
7 cm
|
7 cm
|
10 cm
|
17 cm
|
-
|
Rata
|
7,2 cm
|
8 cm
|
11,6 cm
|
11,6 cm
|
12,4 cm
|
I. Pembahasan
Pada
percobaan kali ini digunakan tanaman tradescantia silver yang termasuk dalam
keluarga commelinaceae yang berasal dari selatan kanada. Tanaman ini relatif
mudah sekali tumbuh apalagi dalam lingkungan yang tepat.
Berdasarkan
atas hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa dilakukan pengamatan terhadap
pemanjangan akar yang diberikan perlakuan auksin yang dosisnya berbeda-beda.
Secara
teori yang kami baca, bahwa konsentrasi auksin yang tinggi dapat merangsang
pertumbuhan batang, tetapi sebaliknya dengan konsentrasi tersebut menghambat
pertumbuhan akar. Pengamatan pada kelompok kami menunjukkan gejala yang sama
yakni untuk tanaman yang dijadikan control, tanaman yang dimasukkan dalam
konsentrasi auksin 0,1;1,0; dan 10 ppm hampir memiliki ratarata panjang akar
yang sama. Hal ini dapat dikatakan bahwa konsentrasi auksin tersebut dalam
kondisi normal untuk pertumbuhan akar. Namun untuk cabang tanaman yang
dimasukkan dalam konsentrasi 100 ppm pemanjangan akar semakin lambat dengan
kata lain konsentrasi auksin tersebut telah tinggi. Karena auksin dengan
konsentrasi yang tinggi akan menghambat pertumbuhan akar.
Pemberian auksin pada
taraf 10 ppm didapatkan bahwa pertumbuhan akar tumbuhan lebih nyata, dimana
pertumbuhannya lebih optimal. Hal ini mengindikasikan bahwa auksin 10 ppm dapat
cocok diterapkan sebagai dosis untuk memacu pertumbuhan akar tumbuhan yang akan
dibudidayakan sehingga nantinya pertumbuhan tanaman akan lebih baik dan mampu
berproduksi maksimal.
J. Pertanyaan dan Jawaban
- IAA pada konsentrasi berapa yang paling efektif menurut percobaan anda ?
Jawab : pada pemberian
auksin taraf 10 ppm
- Apakah jumlah akar stek juga dipengaruhi oleh konsentrasi IAA ?
Jawab : tidak, karena IAA
hanya mempengaruhi panjang akar
Pada konsentrasi IAA yang
sama, apakah waktu (lamanya) proses perendaman mempengaruhi akar stek batang ?
K. Kesimpulan
Aplikasi auksin berpengaruh terhadap pertumbuhan akar tanaman yang
memanjang. Konsentrasi auksin yang tinggi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
akar dan justru menghambat pertumbuhan
akar tersebut. Konsentrasi auksin yang tepat akan menjadikan pertumbuhan akar
efektif.
0 komentar:
Posting Komentar